Sangatta - Program pembangunan Jembatan Telen di Kabupaten Kutai Timur, yang telah dianggarkan sejak tahun 2023, menghadapi kemungkinan mengalami sisa lebih pembiayaan anggaran (silpa) karena pembangunan konstruksi belum dimulai. Hal ini diketahui dari pengadaan yang baru dilakukan hingga saat ini.
Menurut Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur, Jimmy, pembangunan Jembatan Telen baru mencapai tahap pengadaan, bukan pembangunan konstruksi.
Meskipun demikian, program tersebut tetap berpotensi mengalami silpa karena waktu yang terbatas untuk mengejar progres pembangunan.
“Memang yang berjalan ini untuk Jembatan Telen baru pengadaan ya bukan pembangunan konstruksinya, memang ada silpa sih, tetapi setidak-tidaknya karena memang waktu yang nggak cukup untuk itu, maka dari awal mereka menyiapkan pengadaan ya saja,” ungkap Jimmy saat diwawancarai oleh awak media.
Jimmy juga menyoroti kesepakatan dalam Memorandum Of Understanding (MOU) yang menegaskan bahwa program yang telah dianggarkan di tahun sebelumnya tidak dapat dialihkan ke tahun berikutnya.
Hal ini menekankan pentingnya memastikan bahwa program pembangunan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan anggaran yang telah ditetapkan.
Meskipun menghadapi kemungkinan silpa, Jimmy menekankan pentingnya memantau progres program pembangunan secara cermat.
“Tentu diharapkan program pembangunan Jembatan Telen dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memberikan dampak positif bagi pembangunan infrastruktur,” pungkasnya.ADV
Masukkan alamat email untukmendapatkan informasi terbaru