Share ke media
Advetorial Kutai Timur

Distransnaker Kutim Dorong Transformasi Transmigrasi Terpadu dan Berdaya Saing

26 Nov 2025 04:00:14299 Dibaca
No Photo

Kutai Timur – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menegaskan arah baru pembangunan kawasan transmigrasi yang lebih modern, mandiri, dan terintegrasi dengan sektor ekonomi lokal.

 Transformasi ini menandai perubahan paradigma dari pola transmigrasi tradisional yang semata-mata memindahkan penduduk, menjadi strategi pemberdayaan masyarakat berbasis potensi wilayah dan daya saing daerah.

Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kutai Timur, Roma Malau, menjelaskan bahwa pendekatan baru ini menekankan pada optimalisasi sumber daya dan lahan yang sudah ada, bukan lagi membuka kawasan transmigrasi baru.

“Transformasi transmigrasi sekarang harus berdaya saing dan terintegrasi, tidak seperti pola lama yang hanya memindahkan penduduk tanpa pemberdayaan ekonomi,” ujar Roma Malau.

Ia menegaskan bahwa Kutai Timur tidak lagi menjalankan program transmigrasi baru. Sebaliknya, pemerintah daerah fokus pada peningkatan nilai tambah ekonomi dari kawasan transmigrasi yang sudah terbentuk melalui berbagai inovasi, kemitraan usaha, dan penguatan infrastruktur penunjang, seperti irigasi, jalan akses, dan fasilitas pasar lokal.

“Tidak ada transmigrasi baru, melainkan memaksimalkan potensi lahan yang sudah ada untuk mendukung ekonomi masyarakat,” jelas Roma.

Menurut Roma, pendekatan ini bertujuan agar kawasan transmigrasi berkembang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang produktif dan berdaya saing, sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan Kabupaten Kutai Timur. 

Setiap kawasan diharapkan menjadi contoh pengembangan ekonomi berbasis sumber daya lokal, di mana masyarakat dapat mandiri sekaligus memanfaatkan peluang usaha di sekitar mereka.

Selain itu, strategi ini menekankan sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan lembaga pendidikan. Kolaborasi ini diharapkan mampu membuka peluang kerja, meningkatkan ketahanan pangan, serta menarik investasi baru di kawasan transmigrasi. Roma menekankan bahwa pendekatan terpadu ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga sosial, melalui peningkatan kualitas hidup masyarakat dan pemberdayaan kapasitas sumber daya manusia lokal.

“Dengan pemanfaatan potensi lahan secara optimal dan dukungan berbagai pihak, kawasan transmigrasi di Kutai Timur tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga ruang ekonomi modern yang dapat menopang pembangunan daerah secara berkelanjutan,” ujar Roma.

Langkah ini diharapkan mampu menumbuhkan ekosistem ekonomi yang mandiri, di mana setiap warga transmigrasi berperan aktif dalam menciptakan nilai ekonomi, sembari melestarikan lingkungan dan budaya lokal. 

Dengan visi ini, Kutai Timur menegaskan komitmennya untuk mengubah program transmigrasi dari sekadar relokasi penduduk menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.(SH/ADV)