Kutai Timur - Bisnis Arisan bodong dan pinjaman online (pinjol) semakin menjebak masyarakat, terutama di kutai timur (Kutim).
Anggota DPRD Kutim Eddy Markus Palinggi menekankan efek negatif dari dua hal yang sangat menggiurkan ini, yang sering menyebabkan para korban kehilangan banyak uang.
Ia mengungkapkan bahwa sebagian besar korban berasal dari kalangan perempuan, terutama ibu rumah tangga (IRT), serta anak-anak muda yang tergiur dengan kemudahan dan harapan mendapatkan uang segera.
Eddy mengatakan, “Dengan modal KTP, masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan pinjaman. Namun, yang disayangkan, masyarakat seringkali tidak melakukan perhitungan dari segi pendapatan, sehingga menjadi korban dan terlilit hutang.”
Eddy juga mengatakan bahwa sangat penting bagi orang untuk memperhatikan tawaran pinjol, yang sering memiliki suku bunga yang sangat tinggi, dan praktik arisan bodong, yang menjanjikan keuntungan besar tanpa dasar yang jelas.
Ia mengimbau orang-orang untuk menggunakan uang mereka dengan bijak dan menghindari tawaran yang tampak terlalu mudah.
Eddy berjanji untuk terus memperjuangkan kebijakan yang dapat mencegah penipuan dan praktik pinjaman ilegal di masyarakat serta mendorong peningkatan literasi keuangan agar orang lebih memahami risiko dan bagaimana keputusan keuangan berdampak.
Selain itu, dia menyatakan bahwa penting bagi masyarakat untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang keuangan pribadi dan waspada terhadap tawaran yang tampak terlalu menggiurkan.ADV
Masukkan alamat email untukmendapatkan informasi terbaru