Kutai Timur – Di tengah upaya membangun daerah yang mandiri dan berdaya saing, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur menempatkan kepatuhan pajak sebagai salah satu fondasi utama. Pajak daerah bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi sumber kekuatan fiskal yang menentukan arah pembangunan masa depan dari infrastruktur hingga pelayanan publik yang lebih inklusif.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kutai Timur, Syahfur, mengakui bahwa tantangan dalam membangun budaya taat pajak masih cukup besar.
“Tantangan tetap ada, terutama dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk taat pajak,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pajak memiliki kontribusi strategis dalam menggerakkan pembangunan.
“Pajak merupakan sumber utama pembangunan yang nantinya juga kembali kepada masyarakat dalam bentuk fasilitas dan pelayanan publik,” tandasnya.
Untuk memperkuat fondasi fiskal tersebut, Bapenda Kutai Timur kini memasuki tahap baru dalam strategi edukasi pajak. Sosialisasi tidak lagi berhenti pada penyampaian informasi, tetapi dirancang sebagai proses berkelanjutan yang membentuk pemahaman masyarakat tentang hubungan langsung antara pajak, pembangunan, dan kualitas hidup.
Pendekatan ini menyasar seluruh lapisan mulai dari rumah tangga, pelaku usaha, hingga perangkat desa dan kelurahan agar ekosistem kesadaran pajak tumbuh dari tingkat paling dasar.
Di sisi lain, pemerintah daerah mendorong transformasi digital dalam pelayanan perpajakan. Sistem administrasi yang lebih modern, cepat, dan transparan.
“Diharapkan tidak hanya memudahkan wajib pajak, tetapi juga memperkuat kepercayaan publik melalui tata kelola yang akuntabel,” sebutnya.
Langkah digitalisasi ini menjadi pondasi menuju sistem pendapatan daerah yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi dan mampu menekan potensi kebocoran.
Bagi Kutai Timur, kepatuhan pajak bukan hanya persoalan penerimaan, tetapi investasi jangka panjang untuk membangun daerah yang lebih kuat. Dengan kolaborasi masyarakat dan pemerintah, setiap rupiah pajak dapat menjadi energi perubahan membuka akses pendidikan, memperbaiki layanan kesehatan, hingga menciptakan ruang ekonomi baru.
Inilah visi Kutai Timur: membangun masa depan yang tumbuh dari partisipasi, ditopang oleh kemandirian fiskal, dan dipandu oleh semangat gotong royong dalam membayar pajak demi kesejahteraan bersama. (SH/ADV).
Masukkan alamat email untukmendapatkan informasi terbaru