Kutai Timur – Potensi kakao Karangan telah menjadi kebanggaan baru bagi masyarakat di Kecamatan Karangan, Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Namun, di tengah meningkatnya produksi dan besarnya peluang pasar, para petani masih menghadapi kendala utama yaitu akses jalan provinsi yang belum sepenuhnya memadai. Kondisi jalan yang rusak di sejumlah titik membuat distribusi hasil pertanian tidak bisa bergerak optimal.
“Produk kita bagus, tapi akses jalan yang memutus. Itu yang bikin susah keluar,” kata Camat Karangan, Madnuh saat diwawancarai.
Madnuh menjelaskan bahwa kebutuhan untuk memperbaiki jalan provinsi bukan hanya menyangkut kenyamanan warga, tetapi juga menyangkut perekonomian masyarakat. Kakao yang merupakan komoditas terbesar di Karangan bahkan mulai diminati pembeli dari Eropa, sementara produk olahan seperti cokelat batangan dan permen sudah mulai dipasarkan ke berbagai daerah.
Namun, selama akses logistik belum diperbaiki, biaya angkut menjadi lebih mahal dan waktu distribusi lebih lama. Hambatan itu tentu berdampak pada daya saing ekonomi lokal. Oleh sebab itu, percepatan pengembangan infrastruktur jalan menjadi sangat penting untuk membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk kakao Karangan.
“Kegiatan sudah turun, tapi action-nya belum. Itu yang ingin kita percepat,” ujarnya.
Ia berharap Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) dapat segera menindaklanjuti pelaksanaan pembangunan, mengingat jalan tersebut bukan hanya akses masyarakat Karangan, tetapi juga jalur penghubung antar kabupaten yang dilintasi banyak pengguna. Jalan provinsi itu menghubungkan Kutai Timur (Kutim) dengan Kabupaten Berau dan menjadi akses strategis bagi wisata dan perdagangan.
Dengan kondisi jalan yang baik, mobilitas wisatawan ke destinasi unggulan seperti Gua Ara Raya, Gunung Beriun, dan wisata air panas juga akan meningkat. Kedatangan wisatawan akan mendorong pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal, termasuk pemasaran produk kakao sebagai oleh-oleh khas Karangan.
Apabila pembangunan jalan provinsi dapat berjalan sesuai harapan, Karangan berpeluang tumbuh lebih pesat sebagai kawasan sentra kakao modern sekaligus gerbang wisata pesisir utara Kutim. Peningkatan infrastruktur ini diyakini mampu membawa efek ganda bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan petani yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Karangan.(ADV/TS)
Masukkan alamat email untukmendapatkan informasi terbaru