Sangatta - Kinerja anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim) kembali menjadi sorotan dalam aksi May Day, di mana masyarakat mengkritik kebiasaan beberapa anggota dewan yang sering terlambat dan mangkir dari jadwal kerja resmi.
Mereka mencontohkan bahwa seringkali ruang sidang DPRD masih kosong meski jadwal rapat sudah dimulai, menunjukkan ketidak tertiban dari para anggota dewan.
Namun, anggota Komisi B DPRD Kutim, Leni Anggriani, merespons kritik tersebut dengan bijak.
“Kan masalah disiplin waktu dan kehadiran merupakan bentuk pengawasan dari masyarakat terhadap kinerja wakil mereka di parlemen,” ungkapnya.
Leni menegaskan perlunya sikap bijak dalam menanggapi kritik tersebut, mengingat bahwa kinerja anggota dewan tidak hanya terfokus di kantor DPRD, tetapi juga dilakukan di luar kantor seperti dalam kegiatan reses, pansus, atau tanggapan terhadap aduan dan permintaan masyarakat.
ia juga memberikan apresiasi atas kritik yang dilontarkan oleh masyarakat, menganggapnya sebagai bentuk perhatian dan pengawasan yang menandakan perhatian terhadap kinerja anggota DPRD.
“Ya kita akan berusaha untuk meningkatkan disiplin dan memberikan kinerja yang lebih baik di masa yang akan datang,” imbuhnya.ADV
Masukkan alamat email untukmendapatkan informasi terbaru